Wisata Religi Jember
Tidak heran jika kota Jember
mendapat sebutan atau julukan Kota Santri atau Kota Religi karena dengan jumlah
pondok pesantren lebih dari 300 lembaga. Suasana yang religius dapat dilihat
dari keseharian masyarakat Jember yang terlihat ketika pada saat bulan Ramadhan
atau pada saat momen-momen peringatan hari besar Islam.
Kota Jember mempunyai tempat
wisata religi yang bisa dibilang cukup terkenal dan berbagai elemen masyarakat
baik lokal maupun yang dari luar kota berkunjung ke tempat wisata religi ini,
baik mereka yang mempunyai niatan untuk beribadah dan juga untuk menikmati
keindahan tempat wisata religi. Penasaran kan??? Sebelum anda berkunjung ke
kota Jember anda perlu mempersiapkan segala sesuatunya agar perjalanan wisata
religi bersama keluarga menjadi momen yang mengesankan. Jika anda ingin
berlibur untuk beberapa hari diwajibkan anda untuk membooking kamar hotel terbaik Jember. Anda dapat
memesan atau booking hotel melalui smartphone anda jauh-jauh hari agar ketika
tiba di tempat tujuan tidak perlu bingung lagi mencari kamar hotel terbaik Jember agar dapat mengefisiensikan waktu anda.
Beberapa tempat wisata religi
yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk anda bersama keluarga , yaitu :
1. Masjid
Jami’ Al Baitul Amin
Masjid tertua di Jember yang
terletak di jantung kota, bersebelahan dengan Kantor Pemkab dan alun-alun
Jember ini terdiri atas dua bangunan, yaitu bangunan masjid lama dan baru. Bangunan
masjid lama yang merupakan cagar budaya telah berdiri sejak zaman kolonial
Belanda dan direnovasi pada tahun 1939. Sedangkan masjid baru yang terdiri di
atas lahan seluas 9.600 meter persegi diresmikan pada 3 Mei 1976.
2. Masjid
Muhammad Ceng Ho
Masjid yang terletak di Jalan
Hayam Wuruk no 73, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates ini merupakan
Masjid Muhammad Cheng Ho kedelapan yang ada di Indonesia. Diresmikan pada 13
September 2015 ini butuh waktu 3 tahun untuk membangun masjid yang didirikan
oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Berdiri di atas lahan hibah dari
Pemkab Jember seluas 5.000 meter persegi, bangunan masjid ini terlihat mencolok
dan berbeda dari bangunan lainnya karena bernuansa China dengan perpaduan warna
merah, hijau dan kuning yang membalut keseluruhan bangunan, terkesan sangat
kontras dengan keadaan sekeliling sehingga menarik perhatian siapapun yang
melintas di dekatnya.
3. Masjid
Rhoudotul Muchlisin
Masjid yang berlokasi di
kelurahan Condro, Kecamatan Kaliwates ini berdiri di atsa lahan sluas 2.000
meter persegi dan setelah melalui tahap renovasi selama 8 tahun akhirnya
diresmikan oleh K.H. Ma’ruf Amin ketika masih menjabat sebagai ketua MUI. Masjid
ini menarik perhatian masyarakat karena bangunannya yang berbeda dengan masjid
yang lainnya. Bangunan masjid yang megah dan futuristik seperti bangunan masjid
yang berada di Turki. Dinding yang didominasi dengan warna kuning dan jingga
serta pilar dihiasi ornament layaknya istana.
Komentar
Posting Komentar